MEDAN- Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) pada tahun 2024 lalu, menyatakan tiga provinsi teratas penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pertama Kalimantan Tengah (Kalteng), disusul kedua Provinsi Papua, dan yang ketiga Sumatera Utara.
Penyalahan gunaan dana BOS sebagaimana dilansir dalam akun Instagramnya @official.kpk, menurut lembaga KPK RI terbagi pada kategori pemerasan atau potongan maupun pungutan sebesar 8,74 persen, lalu nepotisme dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa atau proyek sebesar 20,52 persen, dan penggelembungan biaya penggunaan data sebesar 30,83 persen, dan lainnya sebesar 39,91 persen.
Menanggapi fakta tersebut, Muhri Fauzi Hafiz, berharap hasil temuan lembaga KPK RI tersebut dapat dijadikan acuan bagi kepemimpinan baru Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bang Bobby Nasution. Tentu tujuannya agar pendidikan di Sumatera Utara bisa lebih baik yang didalamnya memperbaiki tata kelola dana BOS, khususnya di tingkat SMA/SMK sesuai kewenangan pemerintah provinsi.
“Meskipun Gubernur Sumut dengan kewenangan yang dimiliki hanya bisa intervensi pada sekolah SMA/SMK tetapi sebagai bagian dari perpanjangan pemerintah pusat di daerah, Gubsu bisa juga mengingatkan Bupati/Walikota untuk Dana BOS di daerah masing-masing,” tegas Muhri Fauzi Hafiz kepada wartawan di Medan, Minggu 2/3/2025.
Tentang tata kelola dana BOS SMA/SMK yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, Muhri Fauzi Hafiz menyatakan, agar dilakukan “bedol desa,” pada jajaran dinas pendidikan provinsi.
“Kalau dalam pengertiannya, bedol desa itu, adalah perpindahan seluruh warga dan desanya ke daerah lain. Jika disesuaikan dengan dinas pendidikan, Saya mengusulkan agar mulai dari kadis, Kabid, kacabdis, kepala sekolah, diganti semua supaya muncul semangat baru untuk perbaikan khususnya pada tata kelola dana BOS SMA/SMK. Saya yakin jika hal ini dilakukan, maka, temuan lembaga KPK RI atas penyalahgunaan wewenang dan dugaan TPK pada tata kelola dana BOS bisa dicegah, dan Pak Gubernur akan semakin nyaman dalam menjalankan tugas dan peran sebagai pemimpin untuk membawa Sumatera Utara menjadi lebih baik, berkah daerahnya, berkah sekolah-sekolahnya,” jelas Muhri Fauzi Hafiz.