BANGFAUZI.com | Ahmad Fauzi Pohan, Ketua Gerakan Bunuh Politik Uang (GPBU) Indonesia, dari kota Medan Sumatera Utara, menyampaikan permohonan terbuka dirinya kepada lembaga KPK RI di Jakarta agar konsisten dan tidak takut untuk terus meningkatkan kualitas perhatian Rakyat Indonesia pada Pemilu 2024 bebas dari politik uang.
Kepada wartawan di Medan, Sabtu (12/8/2023), Ahmad Fauzi Pohan mengatakan, “dari Sumut kami akan bergerak secara masif, membawa judul Gerakan Bunuh Politik Uang yang memiliki cita-cita yang sama dengan gerakan hajar serangan fajar yang sebelumnya sudah di deklarasikan oleh lembaga KPK RI bersama penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu beberapa waktu lalu di Jakarta.”
Menurut Ahmad Fauzi Pohan, jika terus-menerus dalam Pemilu itu terjadi politik uang, maka, tidak ada artinya upaya pencegahan korupsi dilakukan oleh KPK RI, karena pada saat pemilu inilah kita semestinya mencegah perilaku Korupsi itu dilakukan.
“Apa itu Pemilu? Pasti semuanya mengerti kalau pemilu itu adalah cara kita semua rakyat Indonesia memilih pemimpinnya, di legislatif. Dimana setelah itu, atas nama kursi DPRD/DPR yang didapatkan, maka nanti kita akan memilih calon kepala daerah. Kalau semua yang duduk itu di pemilu legislatif, menang karena dominan melakukan politik uang, maka mereka sesungguhnya akan melanjutkan cara mudah dan cepat untuk uangnya pulang dengan membuat transaksi kepada orang lain yang berkepentingan. Apa yang terjadi? Akhirnya Pemilu yang didalamnya terjadi politik uang menjadi pabrik lahirnya koruptor baru.”(*)